Top Ads


Antara Jokowi, Bung Karno dan Krida Pertanian

EDITORIAL

Ilustrasi/Hetanews.


Tak terasa Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata, yang tinggal hanya menghitung hari ke depan sejak hari ini 21 Juni 2017, umat Islam di negara kita akan merayakannya, dan yang tak kalah serunya tradisi lebaran di bangsa kita sangat kental dengan budaya mudik.

Hari ini, Rabu 21 Juni 2017, merupakan catatan penting bersejarah untuk diketahui bahwasanya Presiden RI ke 7 Joko Widodo (Jokowi) merayakan hari ulang tahunnya yang ke 56 tahun. Pria jangkung, lagi sederhana tersebut mendapatkan karunia dengan bertambahnya usia baginya.
Tentu siapa saja yang merayakan ulang tahun akan mengalami rasa sukacita oleh karena masih diberi karunia kehidupan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Ungkapan selamat datang dari berbagai kalangan, mulai dari para pembantu Presiden, pejabat lainnya hingga masyarakat (netizen) yang mengunggah statusnya di akun media sosialnya menorehkan tulisan pendek “Selamat Ulang Tahun kepada Presiden Jokowi”.
Sementara salah seorang pembantu Presiden Jokowi, yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung tadi malam menuliskan, “Mendoakan yang baik, untuk tujuan yang baik, kepada Pemimpin yang baik, semoga panjang umur, sehat, bahagia dan Sukses membangun bangsa #PresidenJKW”.
Kebahagian orang nomor satu di Nusantara dalam hal pertambahan usia, sejatinya adalah kebahagaian seluruh masyarakat bangsa Indonesia. Alasannya, paling tidak dengan masih diberikannya kesehatan dan pertambahan usia bagi seorang Presiden yang sekaligus adalah seorang Kepala Negara, setidaknya ia yang telah disumpah dan mendapatkan mandat dari rakyat dapat memimpin dan menjalankan tugasnya hingga periode atau masa jabatannya yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk itu, kita segenap rakyat Indonesia sudah sepatutnya ikut bersyukur serta mendoakan pemimpin bangsa kita agar tetap diberi kebijaksanaan dalam memimpin NKRI untuk dan demi kesejahteraan rakyat, bukan kesejahteraan suatu kelompok ataupun golongan.
Sejak Jokowi memimpin bangsa kita, ada banyak perubahan di sana-sini, meski tidak sedikit juga masih terdapat kekurangan di sana-sini. Oleh karenanya, kita sebagai rakyat tak perlu harus bereaksi seperti yang dilakukan oleh segelintir kelompok yang kerap melakukan fitnah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mari kita kerjakan apa yang menjadi bagian kita sebagai rakkat, dan biarkan Presiden kita menjalankan bagiannya sesuai dengan amanat konstitusi yang berlaku.
Di tanggal yang sama, 21 Juni, tepatnya 44 tahun yang lampau, Presiden RI 1 Ir. Soekarno (Bung Karno) wafat, kembali dipanggil oleh Yang Kuasa ke hadapan-Nya. Antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Soekarno punya beberapa kesamaan. Yang pertama, di tanggal yang sama 21 Juni ada kelahiran Jokowi dan kematian Bung Karno. Persamaan yang lain adalah, era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadopsi kebijakan Bung Karno, yakni 9 Nawacita Presiden Jokowi yang saat ini menjadi tagline pemerintahannya untuk diimplementasikan hingga ke pelosok negeri.
Catatan redaksi Hetanews.com beberapa kesamaan di atas tentu bukanlah suatu kebetulan. Kehadiran sosok Jokowi memang sebelum Presiden mungkin tak masuk hitungan dalam bursa Capres, tetapi faktanya Jokowi bisa duduk menjadi Presiden RI ke 7.
Di tanggal yang sama pula 21 Juni, bangsa kita memperingatinya sebagai Hari Krida Pertanian. Kata “Krida” berari Perbuatan atau Tindakan. Terjemahan bebas kami bahwa Krida Pertanian adalah Tindakan nyata dalam bidang pertanian. Seperti yang juga kita ketahui secara luas bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sangat proaktif dalam menggaungkan agar negara kita bisa kembali menjadi negara swasembada pangan.
Terbukti dengan programnya di bidang pertanian, agar areal pertanian tidak bisa beralihfungsi lagi agar supaya para petani tidak kehilangan lahan pertaniannya demi mewujudkan negara agraris dan juga negara swasembada pangan.
Bicara soal pertanian, setidaknya Hari kelahiran, Wafatnya Bung Karno dan juga Hari Krida Pertanian mengingatkan kita seluruh masyarakat Indonesa untuk kembali kepada cita-cita luhur pada Pahlawan dan Pendiri Bangsa ini. Dengan demikian Indonesia dengan kekayaan Sumber Daya Alamnya yang fantastis bisa mensejahterahkan masyarakatnya sendiri.

Penulis: tim. Editor: abn.



Sumber: www.hetanews.com
21 Juni 2017

Posting Komentar

0 Komentar