Ilustrasi.


Oleh : Abhotneo Naibaho




Selama tiga puluh satu hari Okto memberi ruang dan kesempatan kepada siapa saja mahluk yang bernafas untuk berkreasi di bawah kolong langit. Kini, Okto harus kembali ke peraduannya karena sudah diberi instruksi oleh bosnya yang bernama Tahun.


Tongkat estafet kini berpindah kepada Nov untuk melanjutkan tugasnya sebagai agenda tahunan dari bos yang sama pula yakni si bos 'Tahun'.

Nov akan berlaku sama seperti halnya Okto. Memberi ruang dan kesempatan bagi siapa saja mahluk yang bernafas di bawah kolong langit. 

Bedanya dengan Okto, Nov akan menambah intensitas curah hujan yang lebih lagi, sembari spirit dan refleksi akan perjuangan para Pahlawan akan bergema.


Okto dan Nov menjalankan tugas dan fungsi mereka secara teratur dan terukur. Mereka menjadi penyedia di tengah-tengah musim yang hampir sama.

Walau Okto harus berhenti di akhir tugasnya beberapa jam yang lalu, Nov tampak ceria memberikan nuansa yang berbeda bagi para pengkreasi. 

Satu hal yang perlu dijadikan hikmah, Nov berpesan lembut tapi serius bahwa Negeri ini harus tetap terjaga. Stabilitas politik, hukum dan keamanan harus benar-benar dijaga ketat oleh para penjaga pertahanan.

"Ceria....dan tetap ceria!" demikian Nov memberi spirit kepada para pengkreasi agar tetap menjalani roda kehidupan dengan mensyukuri apa saja yang ada. 

Spirit dari para Pahlawan yang tak kalah penting menjadi motivasi kuat kepada para pengkreasi agar bekerja lebih optimal lagi.