Ilustrasi/abn |
Oleh: Abhotneo
Kring....kring.... (suara bunyi handphone) terus berdering di atas meja hingga membangunkan tidur di saat mimpi yang datang sebagai 'bunga tidur'. Seraya tangan meraba-raba di mana posisi handphone tersebut, akhirnya ketemu juga hingga menempel pada daun telinga.
Belum tersadar dengan normal, dari ujung handphone yang terdengar ketika dijawab adalah bukan si penelepon yang sesungguhnya. Upss..., siapa gerangan?? Ternyata, yang tengah berkata-kata (bla...blu...ble...blo...bli...) hanyalah si operator yang memberikan informasi untuk tekan ini dan tekan ini baru kemudian bisa menerima panggilan yang sesungguhnya.
Hufff.... panggilan seperti demikian atau disebut dengan istilah 'Collect Call' adalah sangat menjengkelkan. Jelas! Alasannya, pertama, disaat kita sedang asyik tidur, ada 'gangguan' terhadap tidur kita. Kedua, di saat dijawab, yang ada bukanlah suara si penelepon langsung, melainkan suara operator yang memberi instruksi agar tekan ini dan tekan itu.
Jelas mengganggu bukan.....?????
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi zaman now memang semakin memudahkan segalanya. Di saat seseorang sedang krisis pulsa, urusan telepon-menelepon akan beres hanya dengan dengan pencet beberapa kode. Atau, beberapa operator lain, ada juga yang secara otomatis, biaya tarif panggilan akan dibebankan kepada si penerima panggilan.
"Enak di dia, ga enak di gua dong!" demikian kira-kira respon dari sebagian orang ketika diperhadapkan akan situasi seperti pengalaman tersebut.
Jujur, ketika menerima panggilan seperti contoh di atas emang kadang membuat kita dongkol bin jengkel. Alasannya, iya kalau pulsa si penerima lagi banyak, jika sedang sekarat juga? Tambah masalah dong. Hiks... Hiks... Hiks...
Di saat zaman ber-WA-ria bagi sebagian orang, masih ada yang lebih memilih melakukan panggilan dengan panggilan konvensional. Sebab, panggilan WA juga terkadang membuat si penerima juga mengalami hal yang sama, yaitu dongkol bin jengkel oleh karena panggilan suara tersebut tidak jelas (alias kresek.... kresek). Hal itu diakibatkan oleh 'bad signal' atau sinyal yang kurang mendukung.
Kepraktisan dalam berkomunikasi ternyata tidak selamanya dapat memberikan dampak yang positif. Buktinya, saya sendiri masih menganggap tarif biaya panggilan yang dibebankan kepada si penerima adalah beban yang tidak seharusnya dibebankan kepada si penerima.
Bagaimana dengan anda, apakah menjadi beban juga sama seperti saya?
0 Komentar
Silakan berkomentar!