Kaum Muda Pertahankan Tradisi Minum Teh

 APRIL 22, 2014 

Pematangsiantar,Jia Xiang – Tradisi minum teh telah menjadi semacam ritual di kalangan masyarakat Tionghoa. Di Tiongkok, budaya minum teh dikenal sejak 3.000 tahun Sebelum Masehi (SM). Bahkan, berlanjut di Jepang (1192-1333) oleh pengikut Zen. Kebiasaan minum teh juga dapat menetralisasi kadar lemak dalam darah, sesudah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak.
Tak ketinggalan di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tradisi minum teh hingga kini masih terjaga dan dilestarikan, meski tendensinya belum begitu merata di kalangan  warga Tionghoa. Namun  di kelenteng-kelenteng, kebiasaan ini masih dilestarikan.
Lebih jauh akan tradisi baik ini, Jia Xiang Hometown mencoba bertandang ke sebuah kantor perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang asuransi di Jalan Sriwijaya, Pematangsiantar, beberapa marketer profesional seperti Ali Adrian, Susanto So, dan juga Armen mengaku bahwa hari-hari mereka selepas prospek di lapangan, ketika kembali ke kantor mereka membiasakan diri dengan minum teh relaksasi.
Kalau ditanya apa manfaat bagi tubuh dengan meminum teh, mereka menjelaskan bahwa teh bisa membuat stamina tetap terjaga, detoksifikasi dan juga menghangatkan tubuh. Ali Adrian juga menambahkan, ada beberapa jenis teh yang tergolong baik dan bagus kualitasnya seperti teh oolong dan teh pu er.
Sementara jenis teh yang lazim ditemui adalah teh merah. Bahkan belakangan ini teh herbal, juga cukup marak beredar di pasaran seperti teh hijau, teh hitam, teh jasmine, teh melati, teh rosella, teh lemon, teh krisan. Soal wadah yang digunakan Ali Adrian bersama rekan-rekannya didatangkan dari negeri Cina “Walau mengawalinya masih dengan ukuran kecil, namun ada kepuasan tersendiri bagi kami menjalankan tradisi ini,”  imbuhnya.
Kira-kira dua kilometer dari sebuah kantor swasta Ali Adrian, Jia Xiang Hometown juga menyambangi Restoran Pangsit Awai, di Jalan Surabaya, Djohan Chandra atau yang dikenal dengan Asiong, sedang menikmati kebiasaan minum teh bersama dua rekannya sesama pecinta bulutangkis.
Asiong mengaku bahwa tradisi minum teh ini harus tetap dilestarikan. Bahkan dia berencana memasukan konsep minum teh  bagi pelanggannya ke dalam daftar menu. Namun hingga kini rencana itu belum terealisasi,  sebab pecinta teh masih minim sekali di Pematangsiantar.
Asiong sebenarnya juga sepakat dengan pendapat bahwa teh akan menambah kesehatan tubuh, dan itu harus diminum tanpa gula. Untuk mendapatkan teh pilihan dan berkualitas,  Asiong pun rela mengeluarkan kocek yang tidak sedikit asal kepuasan ini dapat tersalurkan.

Harapan
Di sisi lain para orang muda pecinta teh ini berharap di masa depan ada satu tempat untuk para komunitas pecinta teh yang suasananya asri dan lestari, sehingga disamping dapat merasakan kasiat dari teh, kondisi hati juga akan merasa teduh dan tenang.
Menikmati teh dalam  suasana lingkungan yang asri dipadu konsep modern,  membuat pikiran setiap orang merasa relaks.[Ben/E4]