Viky Sianipar/Istimewa


08-17-2005 11:08 Jakarta, Bahana - Malam final kontes Swara Muda Bermazmur (SMB) pada 4 Juli di auditorium BPPT, jakarta menyita waktu selama hampir tiga jam. Namun para penonton tetap betah di tempat duduk. Mereka tampak menikmati bahkan terpesona dengan penampilan para finalis. Kekaguman penonton kian lengkap ketika sejumlah bintang “ciptaan” Viky Sianipar unjuk kebolehan. Disebut “ciptaan” karena sebenarnya mereka juga peserta kontes SMB, yang tidak lolos ke babak final. Meski tidak lolos, mereka memiliki potensi yang membanggakan.

Melihat kenyataan ini Viky menggembleng mereka sehingga dapat tampil memuaskan. Mereka bernyanyi bak bintang panggung. Tidak mengherankan mendengar pengakuan para juri bahwa mereka kerepotan menentukan finalis dan yang berhak menjadi juara. “Mereka tampil luar biasa. Tidak kalah dengan kontes semacam Indonesian Idol atau AFI,” ungkap Frans, salah satu juri kontes tersebut.Kontes ini diikuti 410 peserta berusia 15–30 tahun dari berbagai gereja dan dinilai oleh tim juri yang memiliki latar belakang musik dan seni. Mereka adalah Dipo Pardede, Nicky Hege, Jeany Masinambow, Frans Nae Nanulaita, dan R. Herugroho.Keluar sebagai juara I pria adalah Ilham Basso dari Gereja Pantekosta Utusan Kristus, Kali Malang, Bekasi. Dan juara I wanita adalah Anita Manafe dari GPIB Petra, Bogor. 

Sebelum mengikuti kontes ini, Ilham Baso dikenal sebagai backing vocal penyanyi Agnes Monica. Sedangkan Anita Manafe pernah meraih sejumlah lomba menyanyi tingkat nasional. Selain dihadiri ratusan kawula muda, kontes ini juga dihadiri oleh Pembina SMB Togar M. Sianipar, Pendeta Dr. Einar Sitompul dari Majelis Pekerja Harian PGI, Sabam Sirait, Pendeta SAE Nababan, Monang Sianipar (MSA Kargo).Togar Sianipar dalam sambutannya mengatakan bahwa acara semacam ini bisa menjadi ajang pembinaan yang potensial bagi anak-anak muda. Sebab, lanjut Togar, kalau tidak menemukan wadah yang tepat untuk mengembangkan diri, banyak orang muda terperosok narkoba. “Saya sungguh mendukung acara-acara semacam ini,” ungkap pria bersuara merdu ini. 

Sebagai bentuk dukungannya, seluruh hadiah uang untuk para pemenang berasal dari kantong pribadi Togar. Sementara itu Pdt. SAE Nababan mengatakan, melalui kontes dan pentas malam itu Viky telah berhasil menyedot antusiasme orang muda. “Viky, kamu telah memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa ini. Malam ini malamnya orang muda. On the best for your future, Viky”, ungkap sesepuh PGI yang malam itu mengaku kembali muda. 

Kontes malam itu menghadirkan lagu-lagu rohani karya Viky Sianipar. “Khusus untuk acara ini saya menciptakan lagu-lagu ini. Saya semakin sadar bahwa pelayanan adalah nature manusia seperti Yesus datang untuk melayani,” ungkap pria yang sebelumnya mengaku sangat jarang ke gereja. Ya, dari pentas malam itu para penonton pulang ke rumah dengan hati gembira seperti judul lagu yang diperlombakan Aku Berbahagia karya Viky Sianipar.