© Abhotneo Naibaho
Ia pergi..
Tanpa permisi
Tinggallah daku sendiri
Hingga tiba hari yang Fitri
Tanpa permisi
Tinggallah daku sendiri
Hingga tiba hari yang Fitri
Kucoba untuk menanti
Sambil mengitari kota seorang diri
Apa daya kaki akhirnya berhenti
Akupun menyeruput segelas kopi
Sambil mengitari kota seorang diri
Apa daya kaki akhirnya berhenti
Akupun menyeruput segelas kopi
Sejenak aku bermimpi
Akan Si Ular Besi lagi
Dari kejauhan si penunggang tampak berdiri
Memberi pesan bahwa belum waktunya berhenti
Akan Si Ular Besi lagi
Dari kejauhan si penunggang tampak berdiri
Memberi pesan bahwa belum waktunya berhenti
Kemana lagi aku harus pergi?
Kembali aku bangkit berdiri
Mengejar kuda besi
Meski harus tertatih di Tebing Tinggi
Kembali aku bangkit berdiri
Mengejar kuda besi
Meski harus tertatih di Tebing Tinggi
Dari ujung sana janji tengah menanti
Dengan harapan untuk ditepati
Haruskah aku memupuk ambisi
Atau, aku hanya berhalusinasi
Dengan harapan untuk ditepati
Haruskah aku memupuk ambisi
Atau, aku hanya berhalusinasi
Ohh...Sang Dewi
Bawa aku menemukan sebuah arti
Meski untuk kesekian kalinya menepi
Merenung di hari yang Fitri
Bawa aku menemukan sebuah arti
Meski untuk kesekian kalinya menepi
Merenung di hari yang Fitri
0 Komentar
Silakan berkomentar!