Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menumpangi kendaraan kepresidenan dikawal oleh Paspampres menuju Inna Hotel Parapat/Abhotneo



Oleh: Abhotneo Naibaho
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang bukanlah sosok pemimpin yang sempurna. Salah besar, jika ada orang yang mengatakan Ia adalah sosok yang sempurna.
Secara postur atau tampang mungkin bagi banyak orang, ia tidak punya wibawa menjadi seorang pemimpin. Tetapi fakta berkata lain. Jokowi menapaki karir politiknya secara alamiah dari bawah.
Soal perbendaharaan kata-kata yang kurang, kerap menjadi bahan nyinyiran kelompok seberang terhadapnya. Bahkan, keluarga yang harmonis juga dikritisi dan dianggap politisasi.
Mari kita evaluasi kepemimpinan Presiden yang selama ini ada. Semuanya juga tak ada yang sempurna. Tetapi paling tidak, hadirnya sosok Jokowi mampu membawa perubahan di berbagai lini, utamanya soal pembangunan infrastruktur dan juga pemberantasan korupsi.
Jokowi punya kemauan yang kuat untuk kemajuan bangsa ini. Tidak ada kepentingan untuk diri, keluarga maupun kelompoknya untuk memperkaya diri. Sikap optimistis dan kegembiraan tampak dalam raut wajahnya yang tulus dalam melayani negeri ini.
Jika peraturan perundangan-undangan di negeri ini hanya mengizinkan seorang Presiden hanya bisa dalam 2 periode, adalah tepat jika Yang Maha Kuasa masih menghendakinya untuk menjadi pemimpin negeri ini.
Menyambung program keberlanjutan pembangunan yang sudah baik selama ini seyogianya terus berjalan. Selain pengadaan infrastruktur, yang tak kalah pentingnya adalah program nawacita, yakni revolusi mental.
Revolusi mental harus menjadi fokus utama jika Indonesia ingin maju dan berubah. Teladan seorang pemimpin tertinggi harus terejawantahkan hingga ke tingkat pemimpin yang terkecil. Dengan demikian, masyarakat bisa melihat bahwa program nawacita tersebut bisa terimplementasi dalam kehidupan.
Sekali lagi, Jokowi bukanlah sosok yang sempurna. Tetapi paling tidak, sosoknya menambah kesempurnaan catatan sejarah negeri ini dalam menunjukkan jatidirinya di hadapan dunia internasional, dan memang hal itu diakui.
Semoga Jokowi terus mengevaluasi kinerjanya dan akan meningkatkannya lagi jika ia terpilih untuk yang kedua kalinya. Masyarakat Indonesia menaruh harapan besar bagi Jokowi dalam membangun negeri.