Top Ads


500 Tahun Hari Reformasi Gereja: Pembaca Warta Gereja kurang Wawasan

STATUS



Memperingati Hari 500 Tahun Reformasi Gereja, yakni bagaimana perjuangan sosok Bapa Gereja Martin Luther diperingati oleh Gereja-Gereja di seluruh dunia.

Dalam kebaktian Minggu hari ini, Minggu, 8 Oktober 2017, tatkala pembacaan warta gereja (bahasa batak-- tinting) seorang pelayan gereja yang mendapat tugas menjadi pembaca warta dengan berulang-ulang menyebutkan Martin Luther King dalam rangka memperingati Hari 500 Tahun Reformasi Gereja.

Martin Luther sebagai tokoh sentral terhadap Reformasi Gereja tentu tidaklah sama dengan seorang yang bernama Martin Luther King atau lengkapnya Martin Luther King, Jr. Kedua sosok ini tentu berbeda dengan jaman yang berbeda pula.

Martin Luther King, Jr., Ph.D. (lahir di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, 15 Januari 1929 – meninggal di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat, 4 April 1968 pada umur 39 tahun) adalah penerima Nobel, pendeta Baptis dan aktivis HAM warga Afrika-Amerika. (Baca: Wikipedia.org)

Si pembaca warta gereja tadi mengira bahwa yang ia sebutkan secara berulang-ulang adalah sosok yang sama dengan tokok sentral 500 Tahun Hari Reformasi Gereja hanya karena terdapat kemiripan nama. Membedakannya, hanya ada kata “King” setelah Luther.

Terkadang, kurangnya wawasan seorang pelayan gereja tentu akan berdampak menjadi Gagal Paham. Oalahhh…..Sintua nami. #BacaBukuDikitYaAmang



[Abhotneo Naibaho]

Posting Komentar

0 Komentar