Pak Tua si Penjual Abu Gosok tampak tengah merogoh koceknya demi sesuap nasi. (dok.pribadi)



Siang itu, di tengah kondisi cuaca hujan seorang lelaki tua lebih dari separuh baya meminggirkan gerobaknya di depan sebuah warteg "apa adanya".

Dengan mengenakan jas hujan berbahan kresek biru, pak tua itu merogoh koceknya untuk membeli sebungkus nasi secukupnya dengan kombinasi hanya dua potong tempe goreng. Ia memberikan dua lembar uang kertas berwarna abu abu.


Saat itu, mata ku terbelalak apakah dua lembar uang itu hasil penjualan abu gosoknya di awal hari itu, atau mungkin sama sekali belum ada yang laku, aku tak tahu persis.

Yang lebih membuat miris adalah, bagaimana si pak tua belajar mencukupkan diri untuk mengisi perutnya hanya dengan sebungkus nasi secukupnya berlaukkan dua potong tempe goreng.

Ia tampak bersemangat menjalani kehidupannya meski hanya berprofesi sebagai penjaja abu gosok keliling.


Di batas kota, Agustus 2017.