Photo: Ibuku (Nelly br. Panjaitan) saat masih hidup. Lokasi; Ancol, Jakarta.
oleh: Abhotneo Naibaho
Hari Ibu diperingati setiap
tahunnya, yakni setiap t. Pertanyaan dalam batin “Sudahkah
aku melakukan yang terbaik bagi ibuku?” Ijinkan aku meminta maaf mengawali
luapan hatiku ini padamu ibu, oleh karena aku belum bisa berbuat banyak
untukmu.
Aku belum mampu membuat ibu bahagia,
tersenyum bahkan cenderung aku membuat ibu bersedih. Engkau membawaku dalam kandungan sembilan bulan lamanya. Aku juga engkau besarkan
dalam satu didikan yang baik. Walau keringatmu bercucuran hari demi hari untuk
bekal hidupku di kemudian hari, Engkau tak pernah berkata “Ibu capek membesarkanmu nak”. Sama sekali tidak pernah!
Hatiku
menangis saat menuliskan luapan hati ini. Bagaimana tidak, ada segudang
pengalaman hidup bersamamu. Terkadang aku berontak terhadap arahan dan
nasehatmu. Kakimu tak pernah letih berjalan sambil memikul beban berat untukku.
Akulah
motivasi engkau bekerja keras dari waktu ke waktu.
Diusiaku yang sebegini, aku juga belum bisa membuatmu bahagia. Tuhan...ubah hidupku untuk aku bisa membuat sedikit saja yang berarti bagi ibuku. Lembutkan hatiku untuk aku bisa berkata santun terhadap ibuku. Supaya aku tidak menjadi anak yang lupa diri.
Aku tidak mau menjadi anak yang durhaka.
Diusiaku yang sebegini, aku juga belum bisa membuatmu bahagia. Tuhan...ubah hidupku untuk aku bisa membuat sedikit saja yang berarti bagi ibuku. Lembutkan hatiku untuk aku bisa berkata santun terhadap ibuku. Supaya aku tidak menjadi anak yang lupa diri.
Aku tidak mau menjadi anak yang durhaka.
Ibu.....banyaknya
pengetahuan yang lebih dari padamu, terkadang aku memaksakan kehendakku pada
ibu. Usiamu sudah semakin senja namun aku belum banyak membuatmu tertawa.
Biarlah
kearifan dari Tuhan semakin mendekat padaku, supaya dengan itu aku mampu
menyatakan kasihku kembali pada ibu.
Ibu....janganlah pernah melupakan anakmu ini dalam benakmu. Ibu..... doamu banyak untukku di peratauan ini. Biarlah di “Hari Ibu” yang jatuh pada hari ini, aku memiliki kesadaran diri yang terus menerus bahwa aku ibu besarkan.
Biarlah
Tuhan senantiasa memandang ibu, menyertai ibu di usia tuamu. Dan aku bermohon
kiranya berkat umur panjang menjadi bagian ibu.
Dari aku anakmu. Terimak kasih
ibu.
Sumber: Batak Pos Bersinar yang telah diterbitka bertepatan dengan Hari Ibu hari ini 22 Desember 2013.









0 Komentar
Silakan berkomentar!