Ilustrasi. "Bebek-bebek Mesin di Jakarta" by: iMAGO27


Oleh: Abhotneo naibaho



Kemacetan di Jakarta bukanlah sebuah masalah baru lagi di ibukota Jakarta. Masalah ini adalah cerita lama yang kian hari semakin tak terpecahkan. Bahkan Pemprov. DKI sendiri tak kuasa dalam mengatasinya. Sekarang ini kita dapat melihat di jalan-jalan maraknya pembangunan jalur bus way. Juga usaha maupun ide dari pemerintah inipun disebut-sebut mendatangkan sebuah masalah baru di Jakarta.

Apakah benar bus way merupakan sebuah masalah baru di Jakarta? Menurut saya tidak. Artinya janganlah kita cepat-cepat mengatakan bahwa bus way adalah pendatang masalah. Tapi mari kita masyarakat khususnya di ibukota belajar introspeksi diri. Mari kita buka mata sejenak lebar-lebar untuk melihat bebek-bebek mesin yang begitu berjubel memenuhi jalanan bak semut yang berbaris sedang mengantri untuk makanan. Realitanya adalah produksi sepeda motor sangatlah meningkat. Sepertinya sudah menjadi keharusan bagi warga Jakarta untuk berkendara roda dua demi tercapainya mobilitas yang efisien. Untuk memiliki sebuah kendaraan roda dua terbilang sangatlah gampang dan praktis. Bagaimana tidak, perusahaan leasing sekarang pun berjamur dalam memasarkan sepeda motor. Proses pengurusannya juga tidak begitu detail untuk mengetahui apa motivasi dan siapa si calon konsumennya.

Itu baru bebek mesin belum lagi ada banyak binatang-binatang mesin yang lebih besar lagi di jalanan. Diantaranya kuda, kijang, jaguar, phanter dan saudara-saudaranya yang dimiliki oleh banyak warga Jakarta sebagai alat transportasi. Bila diperhatikan yang tinggal di sebuah rumah mewah terdiri dari ayah, ibu dan dua anak dewasa. Mereka memiliki mobil masing-masing untuk dipakai ke kantor maupun ke kampus. Ini juga masalah.

Persentasi pertumbuhan kedua jenis binatang mesin ini sangat lah pesat. Tetapi yang cukup siknifikan diantaranya adalah bebek-bebek mesin (kendaraan roda dua).

Mari kita sebagai masyarakat Jakarta belajar bijaksana dalam mempertimbangkan banyak hal. Diantaranya kita belajar untuk menahan nafsu dalam memiliki kendaraan apabila kita sudah tahu itu semakin memperparah suasana. Jangan kita cuek dengan situasi kemacetan, polusi dan juga kecelakaan lalu-lintas. Mari kita ciptakan Jakarta yang hijau dan asri dan satu lagi yang terpenting kita mengingat kembali slogan ibukota Jakarta; “Teguh Beriman”.