Ilustrasi.



Meminjam ungkapan bijaksana yang lama berkumandang di zamannyayang demikian dikatakan, “Besi menajamkan besi dan manusia menajamkan sesamanya” adalah benar dan tepat sekali bila direnungkan dalam lakon kehidupan ini.

Arti sederhananya, jikalau besi dapat ditajamkan oleh sesama jenisnya juga yang adalah besi, tentu demikan halnya dengan manusia yang dapat ‘ditajamkan’ oleh sesamanya yakni manusia itu sendiri.

Manusia yang bagaimana? Tentu tidak sekadar manusia saja. Karena terkadang ada banyak manusia ‘asal-asalan’ hidup tanpa tujuan dan harapan di masa depan.

Adalah dia manusia yang dapat diharapkan nantinya untuk ‘menajamkan’ sesamanya manusia, yakni dia manusia yang punya rasa tanggung jawab dalam banyak hal. Ia  juga dapat memberi motivasi dan input positif manakala sesamanya manusia tersebut sedang membutuhkan motivasi.

Ketika sesamanya tengah tersesat keluar dari jalur yang benar, si manusia yang dapat ‘menajamkan’ tadi, juga dapat mengarahkan untuk berjalan di jalan yang benar (on the track).

Untuk itu, diperlukan bergaul dengan orang-orang yang tepat, yang bisa ‘menajamkan’ sesamanya. Bukan malah sebaliknya, ada orang yang kerap berusaha ‘menumpulkan’ sesamanya oleh karena faktor kecemburan dan iri hati.

Mari menjadi manusia yang mampu ‘menajamkan’ sesama kita. Meski harus dimulai dari hal-hal terkecil. Selama itu baik dan positif adanya, bukankah sesuatu yang akan kita kontribusikan itu nantinya cepat atau lambat akan bermanfaat bagi sesama kita seiring waktu yang berjalan. Selamat pagi!



Penulis: Abhotneo