OPINI
Sebagai
manusia, bagian kita hanya bisa berharap dan berharap. Sebaliknya, jika hujatan
yang kerap kita lontarkan, maka emosi akan menguasai diri kita hingga mungkin
bisa menyebabkan hal yang fatal (semoga tidak ya..!!). Daripada melontarkan
hujatan tatkala hujan datang, lebih baik melontarkan ucapan berupa harapan.
Selamat menikmati hujan.
Iustrasi. |
Tatkala
hujan turun, tentu akan menghambat aktivitas siapa pun. Bahkan, ketika hujan
turun berkepanjangan, maka akan ada banyak hujatan yang berderet dari banyak
pihak oleh karena aktivitasnya akan sedikit terhambat.
Oleh:
Abhotneo Naibaho
Boleh
percaya ataupun tidak. Ketika hujan turun, siapa pun tak akan kuasa untuk membendungnya,
apalagi hingga menghentikannya. Mungkin, bagi sebagian orang ada saja yang
meyakini bahwa beberapa paranormal sanggup untuk membendung agar hujan tak akan
turun. Biasanya hal semacam ini akan tampak ketika ada sebuah hajatan yang akan
hendak digelar, pihak penyelenggara acara ada yang berinisiatif untuk
melibatkan si paranormal untuk menangkal agar hujan tidak turun saat hajatan
berlangsung.
Di
era digital saat ini, apapun yang dipikirkan ataupun dirasakan seseorang,
secara umum hampir setiap orang di muka bumi ini akan melampiaskannya pada
gadgetnya dengan menuliskan sebuah status pada akun media sosial yang
dimilikinya. Baik suka ataupun duka, bahkan ada juga yang berani memostingnya
ke dunia maya, padahal hal tersebut bersifat privasi maupun rahasia.
Kembali
ke soal hujan. Turunnya hujan merupakan bagian dari proses alam. Akibat hujan
turun, tentu aktivitas seperti biasa akan sedikit terhambat. Belum lagi, jika
hujannya turun seolah tiada henti atau dengan istilah kebanyakan orang
menyebutnya dengan istilah “hujannya awet”, maka sudah pasti aktivitas seperti
biasanya akan terhambat dan akan berpengaruh kepada situasi mood ataupun
psikologi seseorang.
Tatkala
hujan awet turun, maka sederet hujat beruntun dilakukan oleh banyak orang. Ada
yang menyebutnya dengan demikian, “memanglah, hujannya ga bisa diajak
kompromi.” Ada juga yang melontarkan kata-kata berikut ini; “hujannya sih
dikit, tapi…., temannya rame bener”. “Kampretlah…, hujannya bikin kesel,” kata
orang kebanyakan juga.
Hujatan
ataupun keluhan seperti contoh tersebut sebenarnya tidak akan signifikan
meskipun ribuan kata atau kalimat dilontarkan. Oleh karena turunnya hujan
sebagai bentuk proses alam, maka tiada seorangpun yang tahu pada saat kapan
akan berhenti. (No body knows)
Akan
lebih bijaksana yang bisa kita lakukan manakala hujan turun dan kita berharap
agar segera berhenti adalah dengan cara berdoa (meminta) agar supaya Tuhan Yang
Maha Pencipta dan Maha Tahu untuk menghentikannya. Itupun, tergantung apakah
Tuhan mau mendengar doa kita ataupun mengabaikannya. Yang pasti, Tuhan punya
kehendak yang siapapun tidak akan bisa mengganggu-gugat kehendak-Nya.
0 Komentar
Silakan berkomentar!